Kamis, 25 Oktober 2012

Cerita Pendek

Sore ini, masih sama seperti 15 tahun yang lalu. Pantai ini, ombak, dan camar-camar itu.

   Saban sore Aku dan Nina tidak pernah absen untuk bermain di pantai ini. Meski hanya sekedar membuat guratan-guratan kecil, nama ku dan Nina. Mengejar camar, berkejaran dengan ombak, menatap senja. Hingga sesuatu terjadi pada Nina.
   Kaki Nina tersandung kayu yang ada di pantai ini, kepalanya membentur karang, hingga cairan merah mengucur deras dari pelipisnya. Kala itu, Nina menangis sangat keras,  hingga ibundanya datang menjemputnya pulang. Tanpa berkata apapun, Nina di seretnya pulang.
   Rumah kami memang tak jauh dari pantai ini. Rumahku dan Nina hanya berbatas pagar besi yang di cat berwarna hitam.
@
   Malam itu, aku mendengar semua yang ibunda Nina katakan. Tak terasa air mataku jatuh.
   "Nina.. sudah berapa kali ibunda bilang, tidak usah berteman dengan anak itu.... !!". Aku takut, kenapa aku? apa aku salah? apa aku adalah teman yang jahat?
   "Tuhan.. maafkan aku.....". bisik ku dalam tangis.
omelan ibunda Nina mengusik tidurku. hingga tak lama, akupun tertidur.
   @
   Pagi itu, aku berharap semuanya menjadi lebih baik. Seperti biasa, Ku kayuh sepeda mungilku perlahan hingga sampai di depan rumah Nina.
   "Nina....! Ayo kita berangkat! sambil tersenyum lebar kala itu. sepi. tak ada sahutan dari dalam rumah Nina. Hnya terdengar suara gaduh dari dalam rumahnya. oh, mungkin Nina masih merasa sakit karena kejadian kemarin. Akupun, kembali mengayuh sepeda mungilku, perlahan..
   "Hei.........!! Luna tunggu aku..!!".
terdengar seseorang berteriak dibelakang ku. ternyata Nina. Ia menghampiriku. menyodorkan sesuatu.
   "ini, dijaga baik-baik yah. aku dan bunda mau pergi, dadahh..".
sembari berlari memunggungiku. apa maksud Nina? ah, mungkin ia ingin jalan-jalan.
@
   Sore itu, tak ada Nina. hanya ada aku, dan boneka dolphin kecil pemberian Nina. aku rindu Nina, aku ingin bermain bersama Nina lagi. tapi Nina pergi. Hingga satu minggu berlalu, satu bulan, satu tahun, hingga bertahun-tahun. Nina tak pulang. Nina tidak ada. Dan rumahnya pun selalu sepi.
   Dulu, kami pernah bercita-cita ingin menjadi orang yang paling kaya, dan menjadi dokter. Tapi, sekarang hanya khayal. Nina tak ada. mungkin, dia sudah lebih dulu mendapatkan gelar dokter itu.
@
   Sore ini, sama seperti 15 tahun yang lalu. Aku, dan sahabat kecilku Nina. kenangan indah, yang sulit sekali aku melupakannya. bvoneka ini, pantai ini, camar itu. Hmmm... mungkin, suatu saat Tuhan akan mempertemukan ku dengan Nina.






Sekian.

Judul : Secuil Kenangan.

Rabu, 24 Oktober 2012

Tempat Tinggal Saya

   Sekarang saya tinggal bersama ayah dan ibu saya, juga saudara-saudara saya.
tepatnya, di Dsn. Buluh, Kec. Socah, Kab. Bangkalan. di kampung saya ini, rasa kekeluargaan antar warganya sangat dekat sekali. seakan-akan seluruh warga di desa ini adalah bersaudara.saya senang sekali tinggal disini. apalagi saat bulan puasa tiba. seluruh warga silih berganti mengantarkan makanan ke rumah tetangganya.
   Tak lupa juga, adab atau tatakrama di desa saya ini begitu di nomor satukan.
terlebih terhadap orang tua. juga antar tetangga. selalu bertegur sapa saat bertemu, dimanapun. yang intinya, jika salah seorang dari kami tidak menyapa satu sama lain saat bertemu di suatu tempat atau di desa kami, yang tidak bertegur sapa di anggap musuh. dan akan menjadi bahan pembicaraan di desa saya. saya sendiri takut, jika sewaktu-waktu saya lupa bertegur sapa.
   Rasa tolong-menolong dan gotong royong antar warga, di desa saya ini sangat kuat.
mulai dari memperbaiki jalan kampung, jembatan, membersihkan areal pemakaman seluruh warga berduyun-duyun pergi dan ikut membantu. meski kerja keras yang dilakukan oleh warga tidak mendapat upah, mereka tetap senang karna kegiatan ini juga turut membantu menjaga rasa kekeluargaan antar warga agar selalu terjalin dengan baik.
   Tempat tinggal saya ini begitu terasa hawa pedesaannya. karna sedikit jauh dari jalan raya.
sehingga, suasananya selalu terasa tenang, asri, dan juga karna banyaknya pepohonan, sehingga menambah kesan desa yang begitu tenang dan tentram. ini sangat berbeda sekali jika di bandingkan dengan suasana di perkotaan yang selalu panas akibat polusi dari asap kendaraan, jika tidak turun hujan. jika hujan turun pun akan berpotensi banjir pula, karna kurangnya daerah serapan.
   Di tambah lagi dengan canda para laskar cilik di desa saya. mereka begitu menikmati suasana di desa saya ini. saban sore, ada kegiatan yang sangaat unik di desa saya. yaitu menerbangkan layangan di sawah di desa saya. tak terkecuali, dari yang masih duduk di bangku SD, hingga bapak-bapak yang sudah renta pun turut menerbangkan layangan. kegiatan ini sebagai ajang permainan sekaligus menyalurkan hobi-hobi unik yang dimiliki oleh setiap orang di desa saya.
   

Selasa, 23 Oktober 2012

Acer Siapkan Ultrabook "Touchscreen" Windows 8










   Acer memperkenalkan perangkat Ultrabook terbarunya yang diberi nama Aspire S7. 
Istimewanya, perangkat ini sudah dilengkapi dengan sistem operasi Microsoft terbaru, 
Windows 8, yang baru akan dilepas ke pasaran pada 26 Oktober mendatang.
Acer Aspire S7 hadir dengan dua ukuran layar, 11,6 inci dan 13,3 inci.
Keduanya sudah dilengkapi dengan layar IPS yang mendukung resolusi 1080p.
   Keduanya juga dilengkapi dengan layar sentuh.
Perbedaan antara Aspire S7 dengan layar 11 inci dan 13 inci bisa dilihat dari bagian layar.
Layar Acer Aspire S 7 11 inci menggunakan pelindung berbahan aluminium,
sedangkan 13 inci dilengkapi Gorilla Glass 2 berwarna putih.
"Acer Aspire S7 merupakan Ultrabook dengan layar sentuh tertipis di dunia," kata Riko Gunawan,
   Head of Product Management, Acer Indonesia, saat berbincang dengan KompasTekno
dan beberapa rekan media di Denpasar, Bali (12/10/2012).
Acer Aspire S7 11 inci memiliki ketebalan 0,48 inci dengan berat sekitar 1,1 kg.
Sedangkan versi 13 inci hadir dengan ukuran tebal 0,47 inci dengan bobot 1,43 kg.
Aspire S7 versi 11 inci dipersenjatai dengan prosesor Intel Core i5 generasi ketiga dan SSD 128GB.
   Sedangkan versi 13 inci hadir dengan prosesor hingga i7 Ivy Bridge dan SSD hingga 256GB.
Keduanya dipersenjatai RAM 4GB.
"Kami menggunakan SSD dengan teknologi RAID-0, membuat data bisa dibaca lebih cepat," jelas Riko.
Acer Aspire S7 juga dilengkapi keyboard dengan teknologi Light Sensing.
Apabila cuaca di ruangan meredup, maka lampu di keyboard akan otomatis menyala.
   Acer Aspire S7 ini akan hadir pada bulan November mendatang di Indonesia.
Acer membanderol perangkat ini dengan harga mulai dari 12 jutaan.
Mungkin perangkat ini tidak laris begitu saja di pasaran. karna harganya yang selangit,
masyarakat di negara kita harus berfikir dua kali untuk mengeluarkan kocek,
hanya demi perangkat ini.


Sumber: Kompas.com

Sekolah ku

   Nama saya Dini islami, saya bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri Model Bangkalan. Tepatnya di jl. Soekarno-Hatta No.15 Bangkalan. menurut saya, sekolah saya ini tidak kalah dengan sekolah menengah negeri lainnya. di samping memberikan mata pelajaran umum, kami juga di bekali dengan mata pelajaran agama. inilah yang membedakan dengan sekolah-sekolah negeri pada umumnya. sekolah saya ini adalah satu-satunya sekolah MA Negeri di kabupaten bangkalan.
   Di sekolah saya, banyak sekali ekstrakulikuler yang bisa di ikuti oleh semua siswa. terdiri dari paskibraka, pramuka, teater, drumband, PMR, dan masih banyak lagi. tapi, yang saya gemari dari sekian banyak ekskul di sekolah saya, adalah Teater. menurut saya ekskul ini sangatlah unik. saya juga banyak belajar dari teater. mulai dari belajar menghadapi masalah sendiri, kepercaya dirian, hingga setia dalam menjalin sebuah persahabatan.
  Fasilitas di sekolah saya juga sudah cukup memadai. seperti Lab. IPA, Lab. IPS, Lab. bahasa, Lab. komputer, perpustakaan, dan aula yang sangat besar. juga, semakin di tingkatkannya pembangunan di sekolah saya ini. tapi menurut saya, masih ada fasilitas yang sebenarnya para siswa dan siswi khususnya saya sendiri, yang kurang memuaskan. yaitu kantin yang sangat sempit, sehingga para siswa menjadikan ruang kelas sebagai kantin kedua.
  Ada banyak sekali guru mata pelajaran di sekolah saya. sampai-sampai saya sendiri hanya mengenal guru yang hanya mengajar di kelas saya saja. ruang kelas di sekolah saya terdiri dari 9 ruangan untuk setiap kelasnya. khusus kelas XI dan XII, 3 kelas untuk program IPA, 4 kelas untuk program IPS, 1 kelas untuk  program AGAMA, dan 1 kelas untuk program BAHASA. saya sendiri duduk di bangku kelas XI program IPA 3.
   Oh, iya. baru-baru ini ada pelaksanaan pemilihan ketua osis baru dan parade band yang sangat meriah disekolah saya. dan kebetulan juga, yang terpilih adalah kandidat yang berasal dari kelas saya. suatu kebanggaan bagi saya dan teman-teman lainnya. semoga dengan terpilihnya ketua osis yang baru ini dapat memberikan perubahan terhadap perilaku atau kebiasaan yang negative dari siswa dan siswi di MAN Bangkalan ini.

Senin, 22 Oktober 2012

Saya sendiri

   Nama lengkap saya, Dini islami. teman-teman biasa memanggil saya Dini.
saya lahir di Bangkalan pada 15 agustus 1995. jadi, sekarang umur saya sudah 17 tahun.
sekarang, saya duduk di kelas IX IPA 3 di Madrasah Aliyah Negeri Model Bangkalan.
Saya adalah anak ketiga dari enam bersaudara. saya mempunyai 2 kakak laki-laki,
2 adik laki-laki, dan 1 adik perempuan. kami tinggal satu rumah juga dengan ayah dan ibu kami.
   Makanan favourite saya, adalah nasi goreng, ayam goreng, rujak, tempe penyet, batagor, martabak, dan banyak lagi lainnya. oh iya, saya juga suka sekali pentol. biasanya, saya dan teman-teman membelinya saat waktu istirahat sekolah, ke pak hartono. Minuman favourite saya banyak sekali, seperti es krim, soft drink, jus buah, yang penting dingin. Tapi yang paling penting adalah air putih, karena, air putih sangat penting bagi tubuh kita.
   Hobi saya, bahasa anak sekarang 'dengerin lagu'. yah, begitulah. menurut saya kegiatan ini sangat mudah, dan bermanfaat. karna, selain dapat menghibur juga dapat menghilangkan penat, setress dan galau yang sedang melanda diri kita. Biasanya, jenis lagu yang saya dengarkan adalah pop, lagu-lagu penyemangat, persahabatan, dan tak lupa cinta. sangat menarik sekali, menurut saya hari-hari yang saya lalui akan terasa kurang berwarna jika tanpa adanya penyemangat. yaitu musik.
   Sewaktu saya kecil, saya pernah berkeinginan untuk menjadi dokter. tapi, setelah saya berfikir panjang, akhirnya saya memutuskan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang kuliah setelah lulus MA nanti, dan memilih program psikologi. Entah kenapa saya amat tertarik sekali terhadap mata kuliah ini. padahal saya sendiri kurang mengerti apa itu psikologi. yang saya tahu hanya sebatas membaca kepribadian seseorang melalui beberapa hal. seperti tulisan tangan, tingkah laku dll.
   Tidak hanya ingin menjadi psikolog, saya juga mempunyai cita-cita ingin memiliki rumah kost yang besar, menjadi dosen psikologi, jadi orang sukses, ingin membahagiakan orang tua, dan masih banyak lagi. hal yang paling saya sukai adalah mempunyai pengalaman baru, yang belum pernah saya alami sebelumnya. hal yang paling saya benci adalah menunggu, kepedesan, di bentak, di cuekin, di tinggal, di bohongi, dan suasana ramai. 

Selasa, 09 Oktober 2012

hOreeeeeeeeeeeeeeeee....,!!!
 
Copyright 2009 Dini's Blog. Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemescreator